Puisi untuk Mamah
Ma.
Kau pulau tempat ku berlabuh
kala letih saat terjatuh
aku lupa tempatku pertama belajar berlari
saat aku besar, aku malah pergi
kau tak menghitung semua tetes keringatmu
bercampur darah dan air kencingku
aku lupa saat kumulai merangkak, kau tertawa terbahak
saat aku bangkit tak mengerti semua berdampak
Ma
kau tak berbagi semua derita dan sengsara
ditelan semua kisah perjalanan hidupmu
memilih bungkam dan menahan sesakmu terkubur
aku tak mengerti hingga sesaat menuju kubur,
Kau tak bercerita tentang beban dipundakmu menghimpit
diseret kuat sampai dengkulmu tercekit-cekit
menerima semua takdir dalam belitan sembilu
memaksa diri memenuhi tugas sampai akhir waktu
Ma,
aku tak kuasa selain mendoa kau kelak di surga
hanya kini masih
dan terus
kubersimpuh dalam teduh
kerapuhan atau perkasa siapa punya
aku sungguh tak berdaya
Tuhan memilihkan jalan
pengabdianmu tetap akan kuulang
mengirimkan semua amal
kelak hidup abadi di sisi Sang Penyayang.
1 September 2021