Puisi untuk Mamah

Iip Fariha
1 min readSep 2, 2021

--

Photo by Liv Bruce on Unsplash

Ma.

Kau pulau tempat ku berlabuh

kala letih saat terjatuh

aku lupa tempatku pertama belajar berlari

saat aku besar, aku malah pergi

kau tak menghitung semua tetes keringatmu

bercampur darah dan air kencingku

aku lupa saat kumulai merangkak, kau tertawa terbahak

saat aku bangkit tak mengerti semua berdampak

Ma

kau tak berbagi semua derita dan sengsara

ditelan semua kisah perjalanan hidupmu

memilih bungkam dan menahan sesakmu terkubur

aku tak mengerti hingga sesaat menuju kubur,

Kau tak bercerita tentang beban dipundakmu menghimpit

diseret kuat sampai dengkulmu tercekit-cekit

menerima semua takdir dalam belitan sembilu

memaksa diri memenuhi tugas sampai akhir waktu

Ma,

aku tak kuasa selain mendoa kau kelak di surga

hanya kini masih

dan terus

kubersimpuh dalam teduh

kerapuhan atau perkasa siapa punya

aku sungguh tak berdaya

Tuhan memilihkan jalan

pengabdianmu tetap akan kuulang

mengirimkan semua amal

kelak hidup abadi di sisi Sang Penyayang.

1 September 2021

--

--

Iip Fariha
Iip Fariha

Written by Iip Fariha

Psikoterapis, marital konselor, praktisi psikodrama

Responses (1)