Berganti peran dalam psikodrama
#serungobrolpsikodrama. Mari belajar dari film Kung Fu Panda.
Dr. Moreno dikenal terutama sebagai pencetus psikodrama, suatu bentuk terapi yang didasarkan pada permainan peran. Pada awalnya ia terkenal karena karya inovatifnya bersama kelompok. Tidak tertarik pada massa atau individu, ia mengambil jalan tengah, dengan fokus pada kelompok kecil, yang ia analisis dan perlakukan sesuai dengan teori canggih tentang proses kelompok yang disebut sosiometri. Dengan demikian, membentang garis antara sosiologi dan psikologi yang membuatnya menjadi pelopor dalam pengembangan pendekatan kelompok untuk masalah organisasi sosial dan kesehatan mental.
Dr Moreno menemukan bahwa kita semua adalah aktor di panggung kehidupan, dan pada saat yang sama, dari praktek ini, dia mengungkap banyak fobia panggung tanpa akhir. Dia hampir sendirian menemukan kekuatan dan signifikansi momen here and now dan perjumpaan kreatif spontan, dan mungkin merupakan salah satu pencetus gerakan untuk menemukan bahwa kata-kata bukanlah benda tetapi hanya simbol.
Bila kita belajar dari film Kung Fu Panda, akan ditemukan quote paling terkenal dan paling banyak dikutip orang adalah kata-kata Master Oogway yang menjelaskan makna momen here and now. “Yesterday is a history, tomorrow is a mystery but today is a gift that is why it is called present”.
Tidak mudah bertindak spontan bila seseorang diwarnai kecemasan akan masa lalunya atau gamang dengan masa depannya. Seperti pernah di bahas dalam tulisan Mengenal bahasa emosi. Kita sering berada dalam bentangan tali yang ditarik ke belakang dan ke depan sehingga tidak mampu berfokus pada momen saat ini.
Ketika kecil, semua orang mampu bersikap spontan dan sering melakukan aktivitas apapun dalam kegiatan menyenangkan sebagai sebuah permainan. Psikodrama melatih orang dewasa bersikap sebagaimana anak-anak yang tak merasa takut salah dan bertindak didorong rasa aman dan menyenangkan, tak peduli hasil akhir yang diperolehnya apakah akan sesuai dengan harapan atau tidak. Permainan memiliki sifat spontan dan selalu menyenangkan. Kejadian tak perlu diatur dengan keharusan untuk bertindak agar mendapatkan penilaian baik atau buruk. Dalam konsep schema therapy dikenal sebagai free child. Semoga suatu hari akan saya tuliskan tema ini.
Penggunaan pola teater tentang pembalikan peran, alter ego, permainan peran, dan simulasi peran adalah awal dari pengembangan teori Psikodrama. Berperan dalam psikodrama melatih dan memberi peluang untuk merasa aman dari tindakan salah sebagai sebuah proses belajar atau penilaian negative. Namun sesungguhnya dalam psikodrama itu sendiri kita telah menghadirkan kehidupan yang sesungguhnya dan belajar menerima peran yang disandang dalam kehidupan kita, mengulangnya untuk menghadirkan momen yang melampaui saat ini.
Karena itu kita dapat belajar psikodrama dengan memanfaatkan segala akses kreatifitas manusia tanpa batas termasuk belajar dari peran teatrikal dalam film. Belajar suatu peran, seperti kita dapat memilih untuk menjadi siapa dan apa saja. Dan dengan karakter apapun yang cocok secara subjektit untuk dimaknakan dalam “dunia” yang dibentuk dalam drama tersebut.
Kita dapat memulai dari pertanyaan yang sangat filosofis tentang siapa kamu?. Adalah tentang kesadaran diri, kehidupan innerlife, “diri yang ada di dalam”. Pertanyaan yang tidak pernah mudah menjawabnya tanpa suatu perenungan yang mendalam. Namun dalam psikodrama, kita dapat mengajukan pertanyaan yang sama dan menemukan gagasan tentang karakter yang sedikitnya mewakili diri sendiri pada momen ini melalui identifikasi pada peran yang kita ingin coba.
Dalam psikodrama kali ini, kita dapat belajar bermain peran melalui film Kung Fu Panda.
Who you are? adalah pertanyaan Po, si Panda yang mulai mencari dan menemukan makna dirinya, the innerself yang hidup di dalam tubuh gendutnya. Iapun memerlukan “jeda” untuk dapat mendefinisikan dan menyakini bahwa ya, ternyata dialah sang aktor dragon warrior.
“am I the son of a panda? the son of a goose? a student? a teacher? I’m all of them , I am the dragon warrior”.
Pertanyaan tentang siapa tokoh yang kamu suka, menggiring kita untuk menemukan identitas diri kita melalui tokoh-tokoh film, animasi, figur seseorang yang kita idolakan dan figur bayangan yang mungkin kita ciptakan sendiri. Eksplorasi itu sangat mungkin dan mudah dilakukan dalam teknik permainan psikodrama. Melalui peran-peran yang dimainkan, mari munculkan pertanyaan pada diri sendiri untuk memahami apa yang ada di balik peran tersebut. Sebab kehidupan yang kita mainkan dapat terefleksikan melalui peran-peran yang kita pilih.
Konsep Moreno tentang kesehatan mental didasarkan pada gagasan kepribadian multi-peran, individu dengan daftar peran yang besar dan fleksibilitas untuk bertindak dengan cara yang tepat pada waktu yang tepat. Aksi juga merupakan inti dari pendekatannya terhadap terapi. Moreno juga percaya pada Psikoanalitik Jung, dimana peran tidak saja muncul dalam akting social, namun juga memiliki akar pada tipologi kepribadian yang dapat ditelusuri pada budaya transgenerasional. Kita adalah hasil bentukan dari para leluhur dan menyimpan memori arketipe budaya yang hidup di alam bawah sadar kita. Karena itu perilaku manusia selalu terkait dengan kecenderungan jejak genetik dan budaya dimana ia dilahirkan dan tumbuh.
Mengenal identitas diri, dengan demikian sama dengan menelurusi jejak budaya dan kepribadian kolektif yang mungkin sudah terlupakan atau tertekan dalam alam bawah sadar kita. Cara kita berpikir, berasa dan bertindak berasal dari asal usul kita sendiri. “Seorang Po” hanya dapat menjadi Panda sesungguhnya saat ia kembali pada habitat lingkungan dimana leluhurnya berasal dan potensi yang sempat terkubur dalam kesadarannya perlu dikenali kembali.
“You must rediscover what it is to be a panda , you have to learn to live like a panda sleep like a panda eat like a panda”.
Kajian Moreno memang meluas pada sisi sosiologi budaya dan implikasi sosialnya. Dia menulis tentang penggunaan alam semesta sosial, tentang pekerjaan, tentang permainan, tentang belajar, tentang kewarganegaraan, dan tentang seluruh konsep atom sosial dan ruang sosial. Dia juga unik karena menjadi salah satu yang pertama mengembangkan konsep pasien sebagai co-terapis daripada menjadi korban helper, terapis atau “penolong”. Dengan proses ini, dia mengembangkan teori spontanitas menjadi teori aksi.
Seorang klien bukanlah orang yang tak berdaya dan memerlukan pertolongan satu pihak, dalam psikodrama sesungguhnya kita sedang membangunkan potensi untuk mandiri sejak dalam proses terapi itu sendiri. sebab setiap orang memiliki kesetaraan, diterima dalam perannya, bahkan setiap individu membawa seperangkat potensi yang memadai untuk menemukan takdirnya sendiri dalam proses yang bukan hanya sekedar hubungan terapis dan klien, tetapi bersifat timbal balik. Akan lebih memahaminya bila membaca tulisan tentang transference, tele dan encounter.
Kembali pada potensi individual, tokoh Po Panda memiliki daya tahan, ketahanan, keterampilan (kuliner), dan humor yang baik, Ia memiliki kecintaan pada Kung Fu, juga sangat mengenal seluk beluk tokoh dan sejarah Kung Fu tanpa menyadari akan potensi dalam dirinya yang belum terekspresikan sebagai Dragon Warrior. Ia hanya perlu kesempatan dan keyakian untuk menerima hal itu dan berlatih dengan cara dan gayanya sendiri. bahkan ketika hanya makanan yang menjadi fokus kehidupannya sehari-hari, ia menemukan bahwa makanan pula yang dapat menjadi positif reinforcement, penguatas positif, agar ia mencapai kualitas tertingginya. namun itu tak mungkin dapat tercapai tanpa kondisi lingkungan yang memadai melalui tekanan, tantangan dan kreatifitas menghadapi perbedaan sekaligus membangun ikatan kesamaan dalam tele yang berkembang dengan teman-teman, guru dan musuhnya.
Setiap orang memiliki daya juang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu. Hanya perlu percaya pada kemampuan diri dan kesempatan yang diberikan lingkungan untuk melakukannya tanpa takut darimana kita berasal dan apa hasil akhir dari sebuah permainan ini. Psikodrama memang kita sebut sebuah permainan, tetapi mengajarkan makna hidup yang mendalam untuk memainkan peran kehidupannya tidak dengan main-main. Sebab setiap orang telah diciptakan dalam peran yang penting untuk suatu tugas besar yang bisa jadi tidak pernah benar-benar kita sadari.
Apa peran anda dalam dunia tempat kita berada saat ini? Apakah situasi lingkungan mengubah peran kita dan menjadikan kita pribadi yang berbeda atau kualitas hidup dan peran kita yang bertumbuh? Apakah sudah saatnya kita mengubah peran menjadi seseorang yang lebih penting, lebih sehat, lebih kuat, lebih fleksibel dan mampu memenangkan pergulatan hidup yang sedang kita hadapi.
Setiap anda adalah seorang ‘warrior’, setiap anda adalah pejuang. Setiap manusia mampu melampaui dirinya bila ia berlatih dan mampu membangunkan potensi dirinya yang tertinggi.
Mari belajar dan berlatih melalui Psikodrama.
Bandung, 5 Juni 2020