10 cara tetap sehat dan bahagia
Kiat untuk selalu menjaga kesehatan baik fisik maupun mental selama isolasi menghadapi pandemi covid-19
Kiat ini sudah saya susun sejak status pandemi covid-19 ditetapkan. Sudah sempat saya bagikan dalam bentuk poster, dan dipublikasikan dalam video serta webinar, bahkan melalui diskusi grup selfhealing indonesia sehat bahagia.
Ini bukan urutan. Ini hanya kunci-kunci sehat atau tip yang mudah-mudah cocok dan salah satunya atau secara acak bisa Anda praktikkan secara rutin sebagai teknik healing untuk menjaga kesehatan mental Anda.
1. Pribadi aktif.
Jangan jadi kaum rebahan, tetaplah bergerak, bekerja, olahraga, body movement, lari sekitar halaman rumah, senam pagi, bersih-bersih rumah. Cari juga informasi yang akurat, mendukung pada hal-hal yang memberdayakan Anda, dalam bentuk kegiatan yang positif. selain kegiatan hajat hidup sehari-hari seperti makan, minum, tidur yang perlu diperhatikan secara seimbang dalam lingkup kesehatan fisik, kita perlu bergerak secara aktif dalam arti yang produktif.
Apa yang bisa kita lakukan selagi di rumah saja? Sementara orang lain merasa bosan, kita dapat menyusun ulang agenda harian dan menuliskan hal-hal berguna dan produktif. Misalnya; berolah raga pagi, membersihkan seluruh area rumah, membersihkan selokan, menata taman, menanam bunga, berkebun, memasak menu khusus, mencoba resep baru, belajar webinar, mengikuti kegiatan kajian online, menghapal quran, dll. Banyak bukan?
Mungkin ada yang punya inisiatif yang baik untuk membantu orang lain juga, menjadi bagian dari masyarakat yang terlibat memberi edukasi atau mendukung upaya pemerintah.
2. Spontan dan tanggap dalam menghadapi situasi yang ada.
Spontan bukan reaktif atau impulsif. Spontan mengetahui bahwa kita perlu inisiatif bergerak melakukan sesuatu yang prioritas dan take action. Saat ini yang paling prioritas adalah kesehatan, ketercukupan gizi dan keamanan dari terpapar virus. Waspada tapi tidak panik atau reaktif. Mungkin juga spontan mengajak orang untuk self-healing, berbagi kisah dan saling menguatkan. Dalam situasi bencana memang diperlukan sikap tanggap darurat, maka lakukan hal-hal yang sangat prioritas dan perhatikan segala sesuatu dalam konteks saat ini. Memang tidak mungkin lagi bebas bergerak secara fisik, tapi kemampuan manusia tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.
Banyak orang menggunakan waktu isolasi untuk menulis, menyerap ilmu melalui buku-buku yang selama ini masih tersimpan di rak buku. Melakukan perenungan, memikirkan cara-cara baru dalam berbisnis, mengumpulkan donasi melalui Lembaga social, terhubung dengan internet memungkinkan kita melakukan banyak hal bermanfaat. Poin pentingnya adalah, apapun sumber daya yang dimiliki sekitar kita, secara spontan dapat menjadi pintu untuk keluar dari pikiran dan perasaan terisolasi.
3. Latih kesadaran diri, be self-awareness.
Banyak orang terjebak dalam kecemasan akan apa yang mungkin terjadi, atau menyesali kesalahan dan kekoyolan yang pernah dilakukan di masa lalu. Sadari apa yang dirasakan, apa yang dipikirkan. Apakah perasaan itu valid, apakah ada alasan di balik itu semua, apa yang telah dilakukan untuk menghadapinya, apa yang diperlukan. Tuliskan, buatlah jurnal. Bila perlu bicarakan dengan orang lain untuk mendapatkan dukungan dan reframing, melihat secara utuh dan konteks, terhadap masalah yang ada. Bangkitkah hal-hal yang positif dan mendukung pada peningkatan imunitas tubuh, kesehatan mental dan perasaan tenang, tetap dalam kendali rasional.
4. Mindfulness, tetaplah sadar diri, terhubung dengan diri sendiri.
Tinggalkan atau diet dengan informasi-informasi tidak terlalu penting, terutama tentang Covid-19 yang membuat makin cemas, tinggalkan medsos atau batasi grup yang tidak membuat kita berdaya atau makin panik, terutama yang sering memposting hoax, berita aneh-aneh. Jangan terus terkoneksi dengan dunia lain, tapi tengoklah diri sendiri dalam kondisi tenang dan rileks. Bila anda cemas, terimalah dan duduklah dengan nyaman, lakukan stabilisasi emosi, misalnya dengan melakukan relasksasi.
Relaksasi, merupakan salah satu teknik mindfullness yang sudah sangat tua. tujuannya menciptakan rasa tenang dan damai. Mindfulness dianggap sebagai bentuk kesadaran yang muncul dari “hadir saat ini” dengan cara yang tidak menghakimi dan menerima.
Bangun keterhubungan dengan diri sendiri dan menyadari kehadiran diri yang utuh baik pikiran, perasaan dan tindakan saat ini. Apapun itu terimalah sebagai sebuah proses menghadapi perubahan dan situasi abnormal. Dalam kesadaran akan tumbuh kebutuhan untuk berubah dan mampu melakukan adaptasi. 5. Bangun hubungan dengan keluarga, perbaiki komunikasi, saling dukung, saling memaafkan. Pergunakan waktu bersama dalam aktivitas yang berkualitas. Bikin ritme baru, agenda bersama, belajar dan memperbaiki relasi yang sebelumnya mungkin kurang harmonis. Bangun emotional support di keluarga masing-masing.
5. Membangun ikatan keluarga.
Bangun kembali kekuatan terpenting anda, hubungan dengan orang-orang terdekat. Keluarga, baik dalam satu keluarga, satu rumah atau karena situasi saat ini menjadi terpisah. sekarang saatnya berkumpul bersama dan membawa perubahan ikatan keluarga yang lebih positif.
6. Menyambungkan silaturahim
Cari pula kerabat keluarga yang mungkin sempat terlupakan, yang pernah bermusuhan atau karena kesibukan. Sapa dan tanyakan kabarnya, saling doakan, saling memaafkan. Bangun empati melalui medsos, telepon untuk saling menguatkan. Sebagian ada yang merasa menghadapi relasi yang tidak menyenangkan karena potensi konflik yang sudah ada sejak awal, inilah saatnya untuk saling berbicara dan memperbaiki keadaan. Konsultasi online dan layanan hotline psikologi baik yang disedikan pemerintah maupun professional berbayar dapat membantu anda.
Grup healing dan kesehatan mental dapat diikuti melalui grup medsos dan webinar. Setiap masalah akan memberi pula peluang untuk berubah dan bertumbuh, fokuslah pada pertumbuhan pribadi dan keluarga.
7. Berkaryalah, kreatif.
Cari cara-cara baru untuk tetap bisa bekerja, tetap produktif, mengerjakan kembali hobi lama, melukis, memasak, belajar internet, bikin video, berkebun, dan sebagainya. Sibukkan diri Anda dengan kegiatan produktif dan positif. Pikirkan cara-cara kreatif mengurangi beban Anda, baik secara fisik, mental, finansial, dan lain-lain. Gunakan energi kepepet, dalam darurat selalu ada cara paling aneh atau ajaib yang dapat kita lakukan untuk mengatasi kesulitan. Sampah kaleng menjadi pot cantik untuk kebun di banteng rumah, album lama mengingatkan ide konyol masa kecil untuk bermain dan berkreasi dengan barang-barang lama. Postingan video proses memasak memberi peluang bisnis kuliner antar tetangga, nomor telepon kenalan membuka bisnis baru jarak jauh, dll.
8. Be meaningful
…
Kita pasti ingat tragedi yang memilukan
Kenapa harus mereka yang terpilih menghadap
Tentu ada hikmah yang harus kita petik
Atas nama jiwa mari heningkan cipta
…
Petikan lagu Ebiet G Ade, tentu anda ingat. Selalu ada hikmah dibalik semua kejadian dalam hidup ini. Meskipun setiap orang memerlukan waktu untuk berproses, tetapi bagi yang beriman, anda akan kembali dipaksa, suka atau tidak untuk menerima bahwa skenario Tuhan ada dibalik ini semua. Bilapun kini tak menyukainya, suatu hari akan ditemukan bahwa hal itu ternyata baik untuk kita. Tengoklah ke dalam diri yang paling dalam, makna hanya bisa kita temukan bila kita merenungkannya. Sisihkanlah waktu untuk merenung. Waktunya sangat banyak, karena kini kita lebih luang. Tuliskanlah minimal 20 hal yang menurut Anda berharga dan patut Anda syukuri dalam situasi ini. Fokuslah pada hal-hal positif yang Anda temukan.
9. Humor.
Ciptakan rasa humor. Serius! Bila anda belum bahagia, tertawa saja dulu. Minimal menertawakan kebosanan dan kekacauan yang ada saat ini. Cari film kocak, buatlah meme, berbagi kisah lucu dari pengalaman masa lalu, atau simpan postingan konyol tentang corona dari grup sebelah, bagikan pada keluarga, tertawalah bersama-sama. kita dapat menemukan humor dari film, poster, kisah konyol, dll. kita dapat memancing orang lain untuk tertawa juga, misalnya, memakai masker dengan gambar-gambar lucu dan konyol, membuat makanan mirip corona, dll. Humor menyehatkan mental Anda.
10. Tingkatkan spiritualitas.
Waktunya makin mendekat pada Tuhan, berdoalah, lebih sering mengkaji kitab suci, cari nasihat agama, kuatkan keyakinan Anda dan perbaiki keimanan dan berbuat baiklah pada sesama. Kuatkan harapan bahwa Tuhan memiliki rencana yang baik, melindungi makhluk-Nya, menciptakan virus dan cara menghadapinya juga. Bahwa kita diberi kemampuan untuk melewatinya. Bahwa semua ini akan baik pada akhirnya, selalu ada harapan dengan bersabar dalam setiap usaha yang sudah dilakukan, diikat dengan rasa pasrah diri dan tawakal.
Kini bulan Ramadhan yang istimewa, bagi umat Muslim adalah waktu terbaik untuk bemunajat, berdoa dalam kesendirian. Alih-alih menyesali tidak bisa berjamaan di masjid. Masjid kita bisa di mana-mana, di ruang privat dan ruang online. lebih besar lagi peluang untuk masuk ke dalam kesunyian dan berkhalwat, menyepi untuk berdialog dengan Allah secara khusyu, fokus dan hadir bersamaNya secara ihsan. Menyakini bahwa Allah SWT melihat kita, bila pun kita tak dapat melihatnya, maka Dia melihat kita.
Maka semua orang bisa belajar untuk menebarkan semangat dan energi positif ini pada orang lain. Mari berbagi, karena kita saling peduli. Silakan juga bagikan gagasan ini pada orang lain. Tetap semangat dan selalu ada harapan bahwa esok hari akan lebih baik.
Bandung, 1 April 2020