10 Aspek yang perlu diketahui tentang psikodrama

Iip Fariha
3 min readSep 29, 2020

--

Photo by Eduardo Pastor on Unsplash

#serungobrolpsikodrama

Psikodrama mendorong seseorang untuk memperagakan kehidupan mereka, dan tidak sekedar membicarakannya. Banyak pikiran-pikiran kita tak pernah diucapkan, terutama bila hal tersebut mendapatkan perlawanan baik dari diri sendiri atau karena bertentangan dengan norma lingkungan. Sebagian dari emosi, fantasi, harapan dan peluang di masa depan dari kehidupan manusia juga seringkali tak pernah terekspresikan .

Metoda psikodrama diadopsi oleh Frederick Perls dalam salah satu teknik Gestalt Therapy untuk membentuk kesadaran momen saat ini atau mindfulness yang dikenal dengan teknik empty chair. Sedangkan Virginia Satir membekukan suatu kejadian dalam teknik mematung atau sculpting untuk memahami lebih baik konflik yang terjadi dalam relasi pernikahan. selain itu teknik psikodrama juga di gunakan dalam proses transaksional analysis yang digunakan oleh Eric Berne untuk mengidentifikasi tiga egostate ( parent, adult dan child) untuk melakukan proses healing innerchild pada kasus-kasus trauma masa kecil.

Psikodrama pada perkembangannya menjadi teknik yang juga dikenal sebagai eksperiential psychotherapy, proses terapi yang menekankan pada aksi nyata, dengan menggunakan pendekatan teori peran dalam suatu aktivitas grup. psikodrama menggunakan pengalaman momen disini dan kini,-here and now- melalui aktivitas drama, seni, gerak, permainan sensorik, aktivitas mindfulness, bermain dan semua pengalaman eksplorasi.

10 hal yang perlu diketahui meliputi 5 elemen dasar dan 5 syarat dalam psikodrama. Untuk memahami istilah dalam psikodrama dapat melihat catatan sebelumnya tentang mengenal-istilah-dalam-psikodrama-

5 elemen dasar dalam psikodrama meliputi :

1. Panggung

2. Sutradara

3. Grup

4. Protagonis atau peran utama

5. Auxilary Ego atau peran pembantu

Panggung

Suatu tempat dimana drama dilakukan. Hal ini dapat berarti panggung dalam arti sebenarnya atau bagian dari suatu ruangan yang didesain untuk melakukan pertunjukan drama.

Sutradara atau konduktor

Adalah seseorang yang memfasilitasi kegiatan aksi drama dalam grup dalam hal psikodrama atau sosiodrama dilakukan. Konduktor dapat berfungsi sebagai analist, terapis, produser, pemimpin grup, mengacu pada fungsi sutradara menurut Peter Felix Kellerman. Untuk fungsi terapi, seorang sutradara perlu mendapatkan pelatihan yang memadari dalam psikodrama, sosiodrama sebagaimana fungsi psikolog dan memiliki kapasitas untuk bersikap spontan dan kreatifitas.

Grup

Psikodrama umumnya dilakukan dalam grup, antara 6 sampai 15 orang. Anggota grup akan dipilih untuk menjadi seorang protagonis atau bermain peran bersama protagonis sebagai pemeran pembantu. seluruh grup dapat memiliki kesempatan untuk mendapatkan pengalaman dan berbagi dalam kelompok.

Protagonis

Adalah pemeran utama dalam psikodrama, yang memainkan kisah hidupnya. Protagonis dapat dipilih oleh sutradara atau oleh kelompok. Dalam satu sesi psikodrama, biasanya ada seorang protagonis atau lebih bila drama dilakukan beberapa kali.

Auxilary Ego

Seseorang yang berperan dalam membantu protagonis memainkan drama. mereka dapat dipilih oleh protagonis dari anggota grup ketika drama akan dilakukan atau seseorang yang telah dilatih untuk menjadi peran pengganti secara profesional, dalam hal program telah disiapkan secara profesional dalam kegiatan psikodrama. Peran pembantu ini memainkan peran sebagaimana diminta oleh protagonis menggantikan suatu peran yang ada dalam skenario, dan selanjutnya ia juga dapat beriprovisasi sesuai intrukti sutradara dengan mengembangkan kreatifitas dan spontanitasnya.

5 syarat grup psikodrama yang baik :

1. Partisipasi grup

Semua anggota perlu mendapat kesempatan untuk berbagi dalam kelompok dan mendapatkan validasi atas pengalamannya tersebut. Anggota bertumbuh di dalam grup.

2. Kebebasan memilih

Anggota boleh memilih dan menentukan sendiri, hal-hal yang ingin dibagikan pada kelompok dan mana yang tidak. Ia boleh memilih sikap sebagaimana dalam prinsip sosiometri, kebebasan untuk memilih.

3. Penghargaan timbal balik

Setiap orang memiliki perbedaan, dalam hal cara berpikir, berpendapat, merasa, mengalami. Setiap orang dihargai dalam hal perbedaan tanpa perlu dihakimi atau dikritik baik secara emosional maupun fisik.

4. Penerimaan terhadap semua perasaan

Dalam grup psikodrama, semua perasaan diterima dan diberikan ruang untuk mengekspresikanya. Sutradara dapat memberikan arahan dan fasilitas untuk anggota dalam hal menunjukkan ekspresi dirinya tanpa merusak dirinya atau lingkungan.

5. Menjaga rahasia

Kegiatan psikodrama menjaga etika kerahasian anggota kelompok, sehingga anggota merasa saling percaya dan nyaman dengan aktivitas dalam kelompok.

#di sarikan dari buku Show and Tell Psychodrama, Karen Carnabucci, 2014

Bandung, Akhir September 2020

--

--

Iip Fariha
Iip Fariha

Written by Iip Fariha

Psikoterapis, marital konselor, praktisi psikodrama

No responses yet